”Jadilah Pelaku Firman” — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal (2024)

1-2. Mengapa umat Yehuwa bahagia? (Yakobus 1:​22-25)

YEHUWA dan Putra-Nya ingin kita bahagia. Mazmur 119:2 berkata, ”Bahagialah orang yang menaati pengingat-Nya, yang mencari Dia dengan sepenuh hati.” Yesus juga mengatakan, ”[Orang] yang bahagia adalah orang yang mendengar firman Allah dan menaatinya!”Luk. 11:28.

2 Sebagai umat Yehuwa, kita sangat bahagia. Mengapa? Ada banyak alasannya. Salah satunya adalah karena kita rutin membaca Firman Allah dan berupaya untuk menerapkannya.Baca Yakobus 1:​22-25.

3. Apa saja manfaatnya kalau kita menjadi pelaku firman?

3 Kalau kita menjadi ”pelaku firman”, kita akan mendapat banyak manfaat. Misalnya, kita bisa menyenangkan Yehuwa, dan itu membuat kita bahagia. (Pkh. 12:13) Kita juga bisa lebih akrab dengan keluarga kita dan rekan-rekan seiman kita. Saudara mungkin sudah merasakannya sendiri. Selain itu, kita bisa terhindar dari banyak masalah yang dialami oleh orang-orang yang tidak menaati Yehuwa. Ya, seperti yang dikatakan Raja Daud dalam lagunya, kalau kita menjalankan hukum, petunjuk, dan keputusan dari Yehuwa, kita akan mendapat ”upah yang besar”.—Mz. 19:​7-11.

4. Mengapa tidak mudah untuk menjadi pelaku firman?

4 Kalau kita ingin menjadi pelaku firman, kita harus memahami apa yang Yehuwa ingin kita lakukan. Untuk itu, kita harus meluangkan waktu di tengah kesibukan kita untuk membaca dan mempelajari Alkitab. Itu mungkin tidak mudah. Mari kita bahas beberapa saran yang bisa membantu kita untuk membaca Alkitab secara rutin. Kita juga akan membahas bagaimana kita bisa memikirkan apa yang kita baca dan menerapkannya.

LUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA FIRMAN ALLAH

5. Tanggung jawab apa saja yang membuat kita sangat sibuk?

5 Kebanyakan hamba Yehuwa sangat sibuk. Kita menggunakan banyak waktu untuk menjalankan berbagai tanggung jawab yang penting. Misalnya, kita mungkin harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita dan keluarga kita. (1Tim. 5:8) Beberapa dari kita juga harus merawat anggota keluarga yang sakit atau sudah lansia. Kita semua juga perlu menjaga kesehatan kita sendiri, dan itu mungkin memakan waktu. Selain itu, kita punya berbagai tugas di sidang, dan salah satunya yang sangat penting adalah memberitakan kabar baik dengan bersemangat. Jadi, pertanyaannya: Bagaimana kita bisa punya waktu untuk membaca Alkitab secara rutin, merenungkannya, dan menerapkannya?

6. Bagaimana Saudara bisa mengutamakan pembacaan Alkitab? (Lihat juga gambar.)

6 Pembacaan Alkitab sangat penting bagi orang Kristen. Jadi, kita perlu mengutamakannya. (Flp. 1:10) Selain itu, Mazmur 1:​1,2 mengatakan bahwa kita akan bahagia kalau kita ”menyukai hukum Yehuwa, serta membaca hukum-Nya dengan suara rendah siang dan malam”. Itu berarti kita perlu menyediakan waktu untuk membaca Alkitab. Kapan waktu yang terbaik untuk melakukannya? Jawabannya bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Tapi intinya, kita perlu memilih waktu yang coco*k bagi kita supaya kita bisa melakukannya secara rutin. Seorang saudara bernama Victor berkata, ”Saya biasanya baca Alkitab pagi-pagi. Memang, saya bukan orang yang suka bangun pagi, tapi pagi hari biasanya lebih sepi. Pikiran saya lebih jernih, dan saya bisa lebih fokus.” Apakah Saudara juga seperti itu? Coba pikirkan: ’Kapan waktu yang paling coco*k bagi saya untuk membaca Alkitab?’

”Jadilah Pelaku Firman” — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal (1)

PIKIRKAN APA YANG SAUDARA BACA

7-8. Apa yang mungkin membuat kita tidak mendapat manfaat sepenuhnya dari pembacaan Alkitab? Berikan gambaran.

7 Sejujurnya, kita mungkin sering membaca banyak hal tanpa benar-benar memikirkannya. Pernahkah Saudara membaca sesuatu tapi tidak lama kemudian Saudara lupa dengan apa yang Saudara baca? Kita semua pasti pernah mengalaminya. Sayangnya, ini juga bisa terjadi sewaktu kita membaca Alkitab. Kita mungkin sudah menetapkan tujuan untuk membaca beberapa pasal setiap hari. Itu sangat bagus. Kita memang perlu menetapkan tujuan dan berupaya mencapai tujuan itu. (1Kor. 9:26) Tapi, membaca saja tidak cukup. Ada lagi yang perlu kita lakukan untuk mendapat manfaat sepenuhnya dari pembacaan Alkitab.

8 Pikirkan gambaran ini: Tanah butuh waktu untuk bisa menyerap air hujan yang akan membantu tanaman bertahan hidup. Kalau hujan turun terlalu deras dalam waktu yang singkat, tanah tidak bisa menyerap semua air hujan itu. Airnya hanya akan menggenang dan tidak bermanfaat bagi tanaman. Begitu juga, kita butuh waktu untuk bisa mendapat manfaat dari pembacaan Alkitab kita. Kalau kita membaca dengan terburu-buru, kita tidak akan bisa menyerap apa yang kita baca, mengingatnya, dan menjalankannya.—Yak. 1:24.

”Jadilah Pelaku Firman” — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal (2)

9. Apa yang perlu kita lakukan kalau kita terbiasa membaca Alkitab dengan sangat cepat?

9 Apakah Saudara kadang membaca Alkitab dengan sangat cepat tanpa memikirkannya? Cobalah baca pelan-pelan, dan pikirkan apa yang Saudara baca. Ini sebenarnya tidak sulit. Ada beberapa cara yang bisa Saudara ikuti. Saudara mungkin bisa menambah waktu belajar Saudara supaya Saudara bisa merenungkan apa yang sudah Saudara baca. Atau, Saudara mungkin bisa mengurangi ayat yang Saudara baca dan menggunakan waktu yang tersisa untuk merenungkannya. Viktor, yang disebutkan sebelumnya, berkata, ”Pembacaan Alkitab saya biasanya singkat, kadang satu pasal saja. Karena saya membacanya pagi-pagi, saya jadi bisa merenungkannya sepanjang hari.” Apa pun caranya, bacalah Alkitab dengan lebih pelan supaya Saudara bisa mendapat manfaat sepenuhnya.—Mz. 119:97; lihat kotak ”Pertanyaan untuk Dipikirkan”.

10. Berikan contoh bagaimana Saudara bisa menerapkan apa yang Saudara pelajari. (1Tesalonika 5:​17,18)

10 Tidak soal kapan Saudara membaca Alkitab dan berapa banyak waktu yang Saudara gunakan, Saudara perlu memikirkan penerapannya. Setelah membaca beberapa ayat, coba pikirkan: ’Bagaimana saya bisa menerapkannya sekarang atau di masa depan?’ Misalnya, katakanlah Saudara baru saja membaca 1Tesalonika 5:​17,18. (Baca.) Cobalah berhenti sebentar dan pikirkan: ’Seberapa sering saya berdoa? Apakah saya berdoa dengan sungguh-sungguh?’ Pikirkan juga apa saja yang membuat Saudara bersyukur kepada Yehuwa. Saudara mungkin bisa mencari tiga hal yang Saudara syukuri. Nah, dari contoh ini, kita bisa melihat bahwa dengan menggunakan beberapa menit saja untuk merenungkan apa yang Saudara baca, Saudara bisa menjadi pendengar dan pelaku firman. Kalau Saudara melakukannya setiap hari, Saudara pasti akan menjadi hamba Yehuwa yang lebih baik. Tapi, bagaimana kalau masih ada banyak hal yang perlu Saudara upayakan?

TETAPKAN TUJUAN YANG MASUK AKAL

11. Mengapa kadang Saudara mungkin merasa kewalahan? Berikan contoh.

11 Sewaktu Saudara membaca Alkitab dan berupaya menerapkannya, Saudara mungkin merasa kewalahan. Bayangkan situasi berikut: Hari ini, dalam pembacaan Alkitab Saudara, ada nasihat tentang sikap pilih kasih. (Yak. 2:​1-8) Saudara sadar bahwa Saudara perlu memperbaiki diri dalam hal ini, jadi Saudara memutuskan untuk membuat beberapa perubahan. Bagus sekali! Besoknya, Saudara membaca beberapa ayat tentang pentingnya mengendalikan lidah. (Yak. 3:​1-12) Saudara sadar bahwa kadang kata-kata Saudara agak negatif. Jadi, Saudara bertekad untuk menjadi lebih positif dan menguatkan. Di hari ketiga, Saudara membaca tentang bahayanya bersahabat dengan dunia. (Yak. 4:​4-12) Saudara pun sadar bahwa Saudara perlu lebih membatasi pilihan hiburan Saudara. Di hari keempat, Saudara mungkin sudah kewalahan karena ada banyak hal yang perlu Saudara upayakan.

12. Kalau ternyata ada banyak yang perlu kita upayakan, mengapa kita tidak perlu kecil hati? (Lihat juga catatan kaki.)

12 Kalau ada banyak yang perlu Saudara upayakan, jangan kecil hati. Itu justru menunjukkan bahwa Saudara rendah hati dan punya niat yang benar. Sewaktu membaca Alkitab, orang yang rendah hati akan mencari hal-hal yang perlu dia upayakan.a Lagi pula, ’mengenakan kepribadian baru’ adalah proses yang memang harus dilakukan terus-menerus. (Kol. 3:10) Nah, apa yang bisa membantu kita untuk terus menjadi pelaku firman?

13. Bagaimana kita bisa menetapkan tujuan yang masuk akal? (Lihat juga gambar.)

13 Setelah mengetahui hal-hal yang perlu Saudara upayakan, tetapkan tujuan yang masuk akal. Saudara tidak perlu mengupayakan semuanya sekaligus. (Ams. 11:2) Saudara bisa mencoba cara ini: Buat daftar hal-hal yang perlu Saudara tingkatkan, lalu pilih satu atau dua hal yang mau Saudara upayakan lebih dulu. Sisanya nanti saja. Tapi, Saudara bisa mulai dari mana?

”Jadilah Pelaku Firman” — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal (3)

14. Saudara bisa mulai dari mana?

14 Saudara bisa mulai dari hal-hal yang lebih mudah bagi Saudara atau yang Saudara rasa paling perlu ditingkatkan. Setelah menentukannya, lakukan riset tentang hal itu, mungkin dengan menggunakan Indeks Publikasi Menara Pengawal atau Panduan Riset untuk Saksi-Saksi Yehuwa. Berdoalah supaya Yehuwa memberi Saudara ”keinginan dan kekuatan” untuk mencapai tujuan Saudara. (Flp. 2:13) Setelah itu, terapkan apa yang sudah Saudara pelajari. Setelah Saudara berhasil membuat satu perubahan atau meningkatkan satu sifat Kristen, Saudara mungkin akan lebih mudah dan lebih bersemangat untuk mengupayakan yang berikutnya.

TUNJUKKAN BAHWA FIRMAN ALLAH MEMENGARUHI KEHIDUPAN SAUDARA

15. Apa bedanya umat Yehuwa dengan banyak orang yang membaca Alkitab? (1Tesalonika 2:13)

15 Banyak orang di dunia ini mengatakan bahwa mereka sudah membaca Alkitab berkali-kali. Tapi, apakah mereka benar-benar percaya dengan ajaran Alkitab? Apakah mereka menerapkannya dan membuat perubahan yang diperlukan? Sayangnya, sering kali jawabannya tidak. Ini sangat berbeda dengan umat Yehuwa! Seperti orang Kristen abad pertama, kita menganggap Alkitab ”seperti yang seharusnya, yaitu sebagai kata-kata Allah”. Kita juga berupaya keras untuk menunjukkan bahwa Firman Allah memengaruhi kehidupan kita.—Baca 1Tesalonika 2:13.

16. Bagaimana kita bisa menjadi pelaku firman?

16Memang, membaca dan menjalankan Firman Allah tidak selalu mudah. Kita mungkin sulit mencari waktu untuk membacanya. Atau, kita mungkin terbiasa membaca Alkitab dengan sangat cepat dan tidak benar-benar memikirkannya. Selain itu, kita mungkin kewalahan karena ada banyak yang perlu kita upayakan. Apa pun kesulitannya, Saudara bisa mengatasinya dengan bantuan Yehuwa. Jadi, terimalah bantuan-Nya dan bertekadlah untuk menjadi pelaku firman, bukan pendengar yang suka lupa. Dengan terus membaca Firman Allah dan menjalankannya, Saudara pasti akan semakin bahagia.—Yak. 1:25.

”Jadilah Pelaku Firman” — PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal (2024)
Top Articles
Latest Posts
Article information

Author: Barbera Armstrong

Last Updated:

Views: 6245

Rating: 4.9 / 5 (59 voted)

Reviews: 90% of readers found this page helpful

Author information

Name: Barbera Armstrong

Birthday: 1992-09-12

Address: Suite 993 99852 Daugherty Causeway, Ritchiehaven, VT 49630

Phone: +5026838435397

Job: National Engineer

Hobby: Listening to music, Board games, Photography, Ice skating, LARPing, Kite flying, Rugby

Introduction: My name is Barbera Armstrong, I am a lovely, delightful, cooperative, funny, enchanting, vivacious, tender person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.